Archive for 2015
By : Iga Daebak
@Trademark igadaebak.blogspot.com di muat
bedasarkan data sendiri dan jikalau ada data yang di ambil dari
sumber lain kami akan mencantumkan alamat pembuat nya dan
sumber lain kami akan mencantumkan alamat pembuat nya dan
jika ingin melakukan copas harap cantumkan link
yang tertera saling menghargai dan happy blogging
1. FAQ bisa di kirim dikaiga@gmail.com
2. budayakan tidak menjadi silent reader
3. kritik dan saran akan amat membantu saya
TERIMA KASIH
IGA ANDIKA DWI KUSUMA
Peranan Pemimpin
By : Iga DaebakWELCOME TO
Iga Daebak
( ^_^ )
Peranan Pemimpin
Selanjutnya
peranan seorang pemimpin sebagaimana dikemukakan oleh M. Ngalim Purwanto,
sebagai berikut :
1.
Sebagai pelaksana
(executive)
2.
Sebagai
perencana (planner)
3.
Sebagai
seorangahli (expert)
4.
Sebagai
mewakili kelompok dalam tindakannya ke luar (external group representative)
5.
Sebagai
mengawasi hubungan antar anggota-anggota kelompok (controller of internal
relationship)
6.
Bertindak
sebagai pemberi gambaran/pujian atau hukuman (purveyor of rewards and
punishments)
7.
Bentindak
sebagai wasit dan penengah (arbitrator and mediator)
8.
Merupakan
bagian dari kelompok (exemplar)
9.
Merupakan
lambing dari pada kelompok (symbol of the group)
10.
Pemegang
tanggung jawab para anggota kelompoknya (surrogate for individual
responsibility)
11.
Sebagai
pencipta/memiliki cita-cita (ideologist)
12.
Bertindak
sebagai seorang aya (father figure)
Berdasarkan dari
peranan pemimpin tersebut, jelaslah bahwa dalam suatu kepemimpinan harus
memiliki peranan-peranan yang dimaksud, di samping itu juga bahwa pemimpin
memiliki tugas yang diembannya, sebagaimana menurut M. Ngalim Purwanto, sebagai
berikut :
a.
Menyelami
kebutuhan-kebutuhan kelompok dan keinginan kelompoknya.
b.
Dari
keinginan itu dapat dipetiknya kehendak-kehendak yang realistis dan yang
benar-benar dapat dicapai.
c.
Meyakinkan
kelompoknya mengenai apa-apa yang menjadi kehendak mereka, mana yang realistis
dan mana yang sebenarnya merupakan khayalan.
Tugas
pemimpin tersebut akan berhasil dengan baik apabila setiap pemimpin memahami
akan tugas yang harus dilaksanaknya. Oleh sebab itu kepemimpinan akan tampak
dalam proses di mana seseorang mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan atau
menguasai pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain.
Untuk
keberhasilan dalam pencapaian suatu tujuan diperlukan seorang pemimpian yang
profesional, di mana ia memahami akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang
pemimpin, serta melaksanakan peranannya sebagai seorang pemimpin. Di samping
itu pemimpin harus menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan bawahan,
sehingga terciptanya suasana kerja yang membuat bawahan merasa aman, tentram,
dan memiliki suatu kebebsan dalam mengembangkan gagasannya dalam rangka
tercapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
Kesimpulan
Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang
mempunyai kemampuan untuk memepengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya
dengan menggunakan kekuasaan. Dalam kegiatannya bahwa pemimpin memiliki
kekuasaan untuk mengerahkan dan mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan
tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Tipe-tipe kepemimpinan pada
umumnya adalah tipe kepemimpinan pribadi, Tipe kepemimpinan non pribadi, tipe
kepemimpinan otoriter, tipe kepemimpinan demokratis, tipe kepemimpinan paternalistis,
tipe kepemimpinan menurut bakat. Disamping, tipe-tipe kepemimpinan
tersebut juga ada pendapat yang mengemukakan menjadi tiga tipe antara lain :
Otokratis, Demokratis, dan Laisezfaire.
Tugas
pemimpin dalam kepemimpinannya meliputi ;
menyelami kebutuhan-kebutuhan
kelompok, dari keinginan itu dapat dipetiknya kehendak-kehendak yang realistis
dan yang benar-benar dapat dicapai, meyakinkan kelompoknya mengenai apa-apa
yang menjadi kehendak mereka, mana yang realistis dan mana yang sebenarnya merupakan
khayalan.Pemimpin yang professional adalah pemimpin yang memahami akan tugas
dan kewajibannya, serta dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan
bawahan, sehingga terciptanya suasana kerja yang membuat bawahan merasa aman,
tentram, dan memiliki suatu kebebsan dalam mengembangkan gagasannya dalam
rangka tercapai tujuan bersama yang telah ditetapkan. Kepemimpinan merupakan
bakat yang dimiliki seseorang sejak lahir, namun kepemimpinan tersebut juga
dapat diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman yang telah dilaluinya.
Sedangkan pemimpin adalah orang yang mendapat kepercayaan untuk
melaksanakan tugas dan tanggungjawab tertentu dalam suatu organisasi atau
kelompok. Bagaimana cara seseorang dalam memimpin suatu organisasi tergantung
pada tiga factor, yakni: sifat, karakter dan lingkungan disekitarnya. Sebab ke
tiga faktor tersebutlah yang sangat dominan dalam menentukan tipe kepemimpinan
seseorang. Dalam memajukan suatu organisasi ada beberapa ciri-ciri pemimpin
yang baik yang dapat diterapkan oleh seorang pemimpin. Namun yang paling
terpenting dalam menjalankan suatu organisasi adalah kemampuaan manajerial yang
harus dimilikinya agar bawahan dapat melaksanakan dan mau mengerjakan apa yang
menjadi tugas dan tanggungjawabnya sebagai bawahan. Dan idealnya seorang
pemimpin harus mampu melakukan komunikasi yang efektif antara bawahan dan
atasan begitu juga sebaliknya.
Terima Kasih atas Kunjungannya
Semoga Bermanfaat ^_^
KEEP SUPPORT US... untuk pertanyaan dan komen silakan isi pada kolom di bawah
IGA DAEBAK THIS IS DAEBAK!!!
pls give us feedback dengan like atau komen terima kasih ^_^
enjoyy!!!
Tag :
artikel,
internet,
multimedia,
pemimpin,
pengalamankuliah,
Pengetahuan Umum,
pimpin,
pkn,
sharing komunitas,
Hakikat Pemimpin dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Aktifitas Pemimpin
By : Iga DaebakWELCOME TO
Iga Daebak
( ^_^ )
Hakikat Pemimpin
“Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk
memepengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan
kekuasaan.”
Dalam
kegiatannya bahwa pemimpin memiliki kekuasaan untuk mengerahkan dan
mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
Pada tahap pemberian tugas pemimpin harus memberikan suara arahan dan bimbingan
yang jelas, agar bawahan dalam melaksanakan tugasnya dapat dengan mudah dan
hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan demikian kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang tidak
sama di antara pemimpin dan anggotanya. Pemimpin mempunyai wewenang untuk
mengarahkan anggota dan juga dapat memberikan pengaruh, dengan kata lain para
pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan, tetapi
juga dapat mempengnaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya. Sehingga
terjalin suatu hubungan sosial yang saling berinteraksi antara pemimpin dengan
bawahan, yang akhirnya tejadi suatu hubungan timbal balik. Oleh sebab itu bahwa
pemimpin diharapakan memiliki kemampuan dalam menjalankan kepemimpinannya,
kareana apabila tidak memiliki kemampuan untuk memimpin, maka tujuan yang ingin
dicapai tidak akan dapat tercapai secara maksimal.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Aktifitas Pemimpin
Dalam melaksanakan
aktivitasnya bahwa pemimpin dipengaruhi oleh berbagai macam faktor.
Faktor-faktor tersebut sebagaimana dikemukakan oleh H. Jodeph Reitz (1981) yang
dikutif Nanang Fattah, sebagai berikut :
- Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini mencakup nilai-nilai, latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan.
- Harapan dan perilaku atasan.
- Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya kepemimpinan.
- Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin.
- Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.
- Harapan dan perilaku rekan.
Terima Kasih atas Kunjungannya
Semoga Bermanfaat ^_^
KEEP SUPPORT US... untuk pertanyaan dan komen silakan isi pada kolom di bawah
IGA DAEBAK THIS IS DAEBAK!!!
pls give us feedback dengan like atau komen terima kasih ^_^
enjoyy!!!
Tag :
artikel,
internet,
multimedia,
pemimpin,
pengalamankuliah,
Pengetahuan Umum,
pimpin,
pkn,
sharing komunitas,
By : Iga Daebak
Ciri-ciri
Pemimpin dan Kepemimpinan Yang Baik
Terima Kasih atas Kunjungannya
WELCOME TO
Iga Daebak
( ^_^ )
Ciri-ciri
Pemimpin dan Kepemimpinan Yang Baik
Sebagai seorang pemimpin yang
mengingikan kemajuan bagi anggota dan organisasi yang dipimpinnya, hendaknya
seorang pemimpin harus memiliki :
- Pengetahuan umum yang luas, semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak secara generalis.
- Kemampuan untuk tumbuh dan berkembang dalam memajukan organisasi.
- Sikap yang intuitif atau rasa ingin tahu, merupakan suatu sikap yang mencerminkan dua hal: pertama, tidak merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki; kedua, kemauan dan keinginan untuk mencari dan menemukan hal-hal baru.
- Kemampuan Analitik, efektifitas kepemimpinan seseorang tidak lagi pada kemampuannya melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional, melainkan pada kemampuannya untuk berpikir. Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan adalah yang integralistik, strategik dan berorientasi pada pemecahan masalah.
- Daya ingat yang kuat, pemimpin harus mempunyai kemampuan inteletual yang berada di atas kemampuan rata-rata orang-orang yang dipimpinnya, salah satu bentuk kemampuan intelektual adalah daya ingat yang kuat.
- Kapasitas integratif, pemimpin harus menjadi seorang integrator dan memiliki pandangan holistik mengenai orgainasi.
- Ketrampilan berkomunikasi secara efektif, fungsi komunikasi dalam organisasi antara lain : fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian informasi dan fungsi pengawasan.
- Keterampilan Mendidik, memiliki kemampuan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan bawahan, mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan dedikasinya kepada organisasi.
- Rasionalitas, semakin tinggi kedudukan manajerial seseorang semakin besar pula tuntutan kepadanya untuk membuktikan kemampuannya untuk berpikir. Hasil pemikiran itu akan terasa dampaknya tidak hanya dalam organisasi, akan tetapi juga dalam hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan di luar organisasi tersebut.
- Objektivitas, pemimpin diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan penasehat bagi para bawahannya. Salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemudikan organisasi terletak pada kemampuannya bertindak secara objektif.
- Pragmatisme, dalam kehidupan organisasional, sikap yang pragmatis biasanya terwujud dalam bentuk sebagai berikut : pertama, kemampuan menentukan tujuan dan sasaran yang berada dalam jangkauan kemampuan untuk mencapainya yang berarti menetapkan tujuan dan sasaran yang realistik tanpa melupakan idealisme. Kedua, menerima kenyataan apabila dalam perjalanan hidup tidak selalu meraih hasil yang diharapkan.
- Kemampuan Menentukan Prioritas, dengan membedakan hal yang Urgen dan yang Penting
- Naluri yang Tepat, kemampuannya untuk memilih waktu yang tepat untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
- Rasa Kohesi yang tinggi, :senasib sepenanggungan”, ketertarikan satu sama lain.
- Rasa Relevansi yang tinggi, pemimpin tersebut mampu berpikir dan bertindak sehingga hal-hal yang dikerjakannya mempunyai relevansi tinggi dan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi.
- Keteladanan, seseorang yang dinilai pantas dijadikan sebagai panutan dan teladan dalam sikap, tindak-tanduk dan perilaku.
- Menjadi Pendengar yang Baik, tidak terlalu cepat memberikan tanggapan terhadap pendapat orang lain.
- Adaptabilitas, kepemimpinan selalu bersifat situasional, kondisional, temporal dan spatial.
- Fleksibilitas, mampu melakukan perubahan dalam cara berpikir, cara bertindak, sikap dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi tertentu yang dihadapi tanpa mengorbankan prinsip-prinsip hidup yang dianut oleh seseorang.
- Ketegasan, keberanian, orientasi masa depan serta sikap yang antisipatif dan proaktif.
Dari uraian diatas, dapat
disimpulkan bahwa untuk efektifitasnya suatu organisasi, seorang pemimpin
hendaknya memiliki ciri tersebut. Selain itu kemampuan dalam berkomunikasi juga
sangat dibutuhkan. Sebab dalam menjalankan suatu organisasi akan terjalin
interaksi antara orang-orang yang berada di dalam maupun diluar organisasi.
Untuk itu hubungan vertikal antara pimpinan dan bawahan dan hubungan
horizontal antara sesama rekan sejawat harus dipelihara diantara keduanya agar
kerjasama dapat berjalan dengan baik.
Terima Kasih atas Kunjungannya
Semoga Bermanfaat ^_^
KEEP SUPPORT US... untuk pertanyaan dan komen silakan isi pada kolom di bawah
IGA DAEBAK THIS IS DAEBAK!!!
pls give us feedback dengan like atau komen terima kasih ^_^
enjoyy!!!
Tag :
artikel,
internet,
multimedia,
pemimpin,
pengalamankuliah,
Pengetahuan Umum,
pimpin,
pkn,
sharing komunitas,
Tipe-Tipe Kepemimpinan
By : Iga DaebakTipe-Tipe Kepemimpinan
WELCOME TO
Iga Daebak
( ^_^ )
Tipe-Tipe Kepemimpinan
Dalam setiap realitasnya bahwa pemimpin dalam melaksanakan proses
kepemimpinannya terjadi adanya suatu permbedaan antara pemimpin yang satu
dengan yang lainnya, hal ini sebagaimana menurut G. R. Terry yang dikutif Maman
Ukas, bahwa pendapatnya membagi tipe-tipe kepemimpinan menjadi 6, yaitu :
1. Tipe kepemimpinan pribadi (personal
leadership). Dalam system kepemimpinan ini, segala sesuatu tindakan itu
dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi. Petunjuk itu dilakukan secara lisan
atau langsung dilakukan secara pribadi oleh pemimpin yang bersangkutan.
2. Tipe kepemimpinan non pribadi (non personal
leadership). Segala sesuatu kebijaksanaan yang dilaksanakan melalui
bawahan-bawahan atau media non pribadi baik rencana atau perintah juga
pengawasan.
3. Tipe kepemimpinan otoriter (autoritotian
leadership). Pemimpin otoriter biasanya bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti
dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan-peraturan yang berlaku secara ketat
dan instruksi-instruksinya harus ditaati.
4. Tipe kepemimpinan demokratis (democratis
leadership). Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari
kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab
tentang terlaksananya tujuan bersama. Agar setiap anggota turut bertanggung
jawab, maka seluruh anggota ikut serta dalam segala kegiatan, perencanaan,
penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai
potensi yang berharga dalam usahan pencapaian tujuan.
5. Tipe kepemimpinan paternalistis
(paternalistis leadership). Kepemimpinan ini dicirikan oleh suatu pengaruh yang
bersifat kebapakan dalam hubungan pemimpin dan kelompok. Tujuannya adalah untuk
melindungi dan untuk memberikan arah seperti halnya seorang bapak kepada
anaknya.
6. Tipe kepemimpinan menurut bakat (indogenious
leadership). Biasanya timbul dari kelompok orang-orang yang informal di mana
mungkin mereka berlatih dengan adanya system kompetisi, sehingga bisa
menimbulkan klik-klik dari kelompok yang bersangkutan dan biasanya akan muncul
pemimpin yang mempunyai kelemahan di antara yang ada dalam kelempok tersebut
menurut bidang keahliannya di mana ia ikur berkecimpung.
Daniel Goleman, ahli di bidang
EQ, melakukan penelitian tentang tipe-tipe kepemimpinan dan menemukan ada 6
(enam) tipe kepemimpinan. Penelitian itu membuktikan pengaruh dari
masing-masing tipe terhadap iklim kerja perusahaan, kelompok, divisi serta
prestasi keuangan perusahaan. Namun hasil penelitian itu juga menunjukkan,
hasil kepemimpinan yang terbaik tidak dihasilkan dari satu macam tipe. Yang
paling baik justru jika seorang pemimpin dapat mengkombinasikan beberapa tipe
tersebut secara fleksibel dalam suatu waktu tertentu dan yang sesuai dengan
bisnis yang sedang dijalankan. Memang, hanya sedikit jumlah pemimpin yang
memiliki enam tipe tersebut dalam diri mereka. Pada umumnya hanya memiliki 2
(dua) atau beberapa saja. Penelitian yang dilakukan terhadap para pemimpin
tersebut juga menghasilkan data, bahwa pemimpin yang paling berprestasi
ternyata menilai diri mereka memiliki kecerdasan emosional yang lebih rendah
dari yang sebenarnya. Pada umumnya mereka menilai bahwa dirinya hanya memiliki
satu atau dua kemampuan kecerdasan emosional.
Selanjutnya
menurut Kurt Lewin yang dikutif oleh Maman Ukas mengemukakan tipe-tipe
kepemimpinan menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Otokratis, pemimpin yang demikian bekerja kerang,
sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan yang berlaku
dengan ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.
2. Demokratis, pemimpin yang demokratis menganggap dirinya
sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha
bertanggung jawab tentang pelaksanaan tujuannya. Agar setiap anggota turut
serta dalam setiap kegiatan-kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan
dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam
usaha pencapaian tujuan yang diinginkan.
3. Laissezfaire, pemimpin yang bertipe demikian, segera
setelah tujuan diterangkan pada bawahannya, untuk menyerahkan sepenuhnya pada
para bawahannya untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya. Ia hanya akan menerima laporan-laporan hasilnya dengan tidak
terlampau turut campur tangan atau tidak terlalu mau ambil inisiatif, semua
pekerjaan itu tergantung pada inisiatif dan prakarsa dari para bawahannya,
sehingga dengan demikian dianggap cukup dapat memberikan kesempatan pada para
bawahannya bekerja bebas tanpa kekangan.
Berdasarkan dari pendapat tersebut di atas, bahwa pada kenyataannya tipe
kepemimpinan yang otokratis, demokratis, dan laissezfaire, banyak diterapkan
oleh para pemimpinnya di dalam berbagai macam organisasi, yang salah satunya
adalah dalam bidang pendidikan. Dengan melihat hal tersebut, maka pemimpin di
bidang pendidikan diharapkan memiliki tipe kepemimpinan yang sesuai dengan
harapan atau tujuan, baik itu harapan dari bawahan, atau dari atasan yang lebih
tinggi, posisinya, yang pada akhirnya gaya atau tipe kepemimpinan yang dipakai
oleh para pemimpin, terutama dalam bidang pendidikan benar-benar mencerminkan
sebagai seorang pemimpinan yang profesional.
Dalam suatu organisasi ada beberapa tipe-tipe pemimpin yang dimiliki seseorang
yang dapat mempengaruhinya dalam menjalankan organisasi, antara lain sebagai
berikut :
1. Tipe
Otokratik
Seorang pemimpin yang memiliki tipe
kepemimpinan otokratik dipandang sebagai karakteristik yang negatif. Hal ini
dilihat dari sifatnya dalam menjalankan kepemimpinannya sangat egois dan
otoriter, sehingga kesan yang dimunculkan dalam karakter tipe kepemimpinan ini
selalu menonjolkan “keakuannya”.
2. Tipe
Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik ini bersifat
kebapaan yang mengembangkan sikap kebersamaan. Salah satu ciri utamanya sebagaimana
yang digambarkan masyarakat tradisional yaitu rasa hormat yang tinggi yang
ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang
dituakan. Pemimpin seperti ini menunjukkan ketauladan dan menjadi panutan di
masyarakat. Biasanya tipe seperti ini dimiliki oleh tokoh-tokoh adat, para
ulama dan guru.
3. Tipe Kharismatik
Karakteristik yang khas dari tipe ini yaitu
daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang
jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang
kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para
pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang
tersebut dikagumi.
4. Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya
organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota
organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang
menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa
yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu
sering intervensi.
5. Tipe Demokratik
Pemimpin yang demokratik biasanya
memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan
martabat manusia. Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya ditakuti.
Dari kelima tipe
kepemimpinan diatas, masing-masing tipe memiliki kelebihan dan kelemahannya.
Untuk penempatan tipe tersebut tergantung pada organisasi yang akan di pimpin.
Misalnya untuk organisasi kemiliteran diperlukan tipe kepemimpinan yang
otoriter, sebab pada organisasi tersebut dibutuhkan kesatuan komando dalam
pengambilan keputusan. Sehingga senang atau tidak senang, semua anggota
organisasi didalamnya harus melaksanakan perintah dari atasan. Jadi, dalam
menentukan tipe kepemimpinan yang akan diterapkan oleh seorang pemimpin harus
disesuaikan dengan jenis organisasi yang akan dipimpin.
Terima Kasih atas Kunjungannya
Semoga Bermanfaat ^_^
KEEP SUPPORT US... untuk pertanyaan dan komen silakan isi pada kolom di bawah
IGA DAEBAK THIS IS DAEBAK!!!
pls give us feedback dengan like atau komen terima kasih ^_^
enjoyy!!!
Tag :
artikel,
internet,
multimedia,
pemimpin,
pengalamankuliah,
Pengetahuan Umum,
pimpin,
pkn,
sharing komunitas,